Selasa, 31 Mei 2011

HELLO KITTY :*

hello kitty sosok kucing dalam kartun yang lucu banget dan sangat saya suka :* membuat saya mengumpulkan berbagai pernak pernik mengenai berbagai macam acsesories mengenai hello kitty tersebut :*
diantaranya tempat minum,earphone,bondu,screenlaptop,theme di laptop,apaun semua yang berhubungan dengan dengan hello kitty :* sampai2 saya mengoleksi beberapa gambar yang saya download mengenai hello kitty :*

sebenarnya tidak sengaja saya suka dengan hello kitty :* ini semua dimulai begitu saja :)
yuuk,kita cari tahu mengenai hello kitty :*

Hello Kitty (ハローキティ Harōkiti?) adalah nama untuk sekelompok karakter yang didesain oleh perusahaan Jepang, Sanrio. Karakter utama bernama Kitty White adalah personifikasi dari kucing berwarna putih dengan ciri khas pita atau hiasan lainnya di daun telinga sebelah kiri dan mulut yang tidak digambar.
Kitty White merupakan karakter utama yang paling terkenal dari kelompok Hello Kitty, sehingga karakter Kitty White sering diduga bernama Hello Kitty.
Hak cipta Hello Kitty didaftarkan pada tahun 1976 dan sekarang merupakan merek dagang di seluruh dunia. Pada waktu pertama kali diperkenalkan, target utama pemasaran Hello Kitty adalah anak perempuan, tapi sekarang penggemar Hello Kitty terdiri dari wanita maupun pria dari berbagai kalangan usia.
Di Jepang, penggemar berat dan kolektor Hello Kitty disebut Kitty-ra. Pada tahun 2004, barang-barang Hello Kitty menembus pasar lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Karakter Hello Kitty sudah merupakan subkultur yang mewakili budaya Jepang.

saya juga mauu memperlihatkan gambar hello kitty lucu lucu :*




mungkin segitu saja mengenai hello kitty :* love hello kitty :D

larutan dan jenisnya


Larutan
·        Jenis-jenis Larutan
Bermacam-macam larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kelarutan, konsentrasi zat terlarut dan daya hantar listrik. Berikut kita bahas jenis larutan berdasarkan konsentrasi zat terlarut, kelarutan daya hantar larutan secara terpisah.
 Dalam kimia pengertian , larutan itu sendiri adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan juga bisa artikan sebagai fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu  sistem  homogen  yang  mengandung  dua  atau  lebih  zat  yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan,  sedangkan  suatu  sistem  yang  heterogen  disebut  campuran. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut,  misalnya  padatan  atau  gas  dengan  kata  lain  larutan  tidak hanya terbatas pada cairan saja.
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut,  yang  dapat  dipertukarkan  tergantung  jumlahnya.  Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,  sedangkan  komponen  minornya  merupakan  zat  terlarut. Larutan  terbentuk  melalui  pencampuran  dua  atau  lebih  zat  murni yang  molekulnya  berinteraksi  langsung  dalam  keadaan  tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran  gas  adalah  larutan.  Proses  pelarutan  dapat  diilustrasikan seperti Gambar di atas.
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.
Contoh larutan
Zat terlarut
Gas
Cairan
Padatan
Pelarut
Gas
Udara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen)
Uap air di udara (kelembapan)
Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara
Cairan
Etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon (minyak bumi)
Sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air; amalgam emas dalam raksa
Padatan
Hidrogen larut dalam logam, misalnya platina
Air dalam arang aktif; uap air dalam kayu
Aloi logam seperti baja dan duralumin
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Jenis-jenis larutan

  • Gas dalam gas – seluruh campuran gas
  • Gas dalam cairan – oksigen dalam air
  • Cairan dalam cairan – alkohol dalam air
  • Padatan dalam cairan – gula dalam air
  • Gas dalam padatan – hidrogen dalam paladium
  • Cairan dalam padatan – Hg dalam perak
  • Padatan dalam padatan – alloys

Larutan Elektrolit

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan  pada  daya  ionisasi),  larutan  dibagi  menjadi  dua,  yaitu larutan  elektrolit,  yang  terdiri  dari  elektrolit  kuat  dan  elektrolit lemah serta larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang  dapat  menghantarkan  arus  listrik,  sedangkan  larutan  non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya  air),  seluruhnya  dapat  berubah  menjadi  ion-ion  dengan harga derajat ionisasi adalah satu  (α  =  1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
  • Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
  • Basa  kuat,  yaitu  basa-basa  golongan  alkali  dan  alkali  tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
  • Garam-garam  yang  mempunyai  kelarutan  tinggi,  antara  lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan   elektrolit   lemah   adalah   larutan   yang   mampu menghantarkan  arus  listrik  dengan  daya  yang  lemah,  dengan  harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
  • Asam  lemah,  antara  lain:  CH3COOH,  HCN,  H2CO3,  H2S  dan  lain-lain.
  • Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
  • Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Larutan non-Elektrolit

Larutan   non-elektrolit   adalah   larutan   yang   tidak   dapat menghantarkan  arus  listrik,  hal  ini  disebabkan  karena  larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :
  • Larutan urea
  • Larutan sukrosa
  • Larutan glukosa
  • Larutan alkohol dan lain-lain

Bermacam-macam larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kelarutan, konsentrasi zat terlarut dan daya hantar listrik. Berikut kita bahas jenis larutan berdasarkan konsentrasi zat terlarut, kelarutan daya hantar larutan secara terpisah.

1. Konsentrasi Zat Terlarut

Dalam pembuatan larutan di laboratorium, kita kenal istilah “konsentrasi”. Bila larutan pekat berarti konsentrasinya tinggi, dan bila larutan encer berarti larutan tersebut mempunyai konsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi tinggi berarti memerlukan lebih banyak zat terlarut daripada larutan dengan konsentrasi rendah. Lebih jelasnya
perhatikan Gambar 3 untuk memvisualisasikan perbedaan larutan pekat dan larutan encer.
 

2. Kelarutan

Pengertian Kelarutan

Kita sering melarutkan suatu bahan untuk beberapa keperluan. Kadang-kadang ada bahan yang sukar larut dan ada juga bahan yang mudah larut. Umumnya zat terlarut larut dalam pelarut tertentu dan temperatur tertentu. Misalnya, hanya 4,74 g kalium iodat, KIO3 yang larut dalam 100 g air pada 00C. Bila kita tambahkan 4,74 g KIO3 ke dalam air pada temperatur tersebut, terdapat kelebihan jumlah KIO3 yang tidak larut. Maka dapat kita katakan bahwa kelarutan KIO3 dalam air pada 00C adalah 4,74 g per 100 g air.
Dari uraian di atas, banyaknya zat terlarut maksimal yang dapat larut dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat tergantung pada suhu, volume pelarut, dan ukuran zat terlarut. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, disebut larutan tidak jenuh. Sedangkan suatu keadaan dengan zat terlarut lebih banyak dari pada pelarut, disebut larutan lewat jenuh. Jadi , larutan yang mengandung 2 g KIO3 dalam 100 g air pada 00C adalah larutan tidak jenuh.
Perhatikan uraian berikut. Pada 1000C, kelarutan KIO3 dalam air adalah 32,3 g per 100 g air. Jika larutan yang mengandung 32,3 g KIO3 dalam 100 g air pada 1000C tersebut, kita dinginkan pada 00c, ternyata hanya 4,74 g KIO3 yang masih dalam keadaan larut, dan 27,6 g KIO3 akan membentuk kristal dalam larutan. Proses ini disebut rekristalisasi. Terbentuknya kristal zat terlarut dalam larutan, dapat terjadi bila kita menambahkan sedikit zat terlarut padat pada larutan lewat jenuh seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.
Pelarut yang sering digunakan adalah air. Hal ini disebabkan karena air merupakan zat yang mudah di dapat dan mempunyai kemampuan tinggi untuk melarutkan zat. Jika kita sedang memasak sayur, bermacammacam bumbu kita masukkan untuk mendapatkan rasa yang sedap. Rasa tersebut merupakan kombinasi rasa dari beberapa macam bumbu yang telah terlarut dalam air (kuah). Karena kemampuan yang tinggi dalam melarutkan zat, air dinamakan sebagai “pelarut universal”. Di dalam tubuh kita pun air melarutkan makanan sehingga mudah dicerna. Apakah semua zat melarut sama baiknya di dalam air? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba perhatikan Tabel 2 berikut.

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diungkapkan bahwa kelarutan berbagai macam zat dalam air tidak sama. Bandingkan kelarutan gula dan garam dalam air. Mana yang lebih mudah melarut? Mengapa kelarutan zat berbeda-beda? Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya? Perhatikan Gambar 5, Anda pasti akan menemukan jawabannya. Selain suhu, faktor Larutan Asam dan Basa, faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pengadukan (Gambar 5a), dan ukuran zat terlarut (luas permukaan sentuhan zat terlarut) (Gb. 5b).

http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan